Kecerdasan buatan mengubah dunia mode dengan memberikan saran gaya yang dipersonalisasi untuk setiap individu. Para pembeli saat ini semakin mengharapkan pakaian yang mencerminkan selera unik dan bahkan nilai-nilai pribadi mereka.
Untuk memenuhi permintaan ini, alat AI menganalisis data dalam jumlah besar—mulai dari ukuran tubuh dan foto lemari pakaian hingga jawaban survei dan bahkan ekspresi wajah—untuk mempelajari jenis pakaian yang disukai setiap orang. Dengan memprediksi preferensi dari data ini, AI dapat menyarankan desain dan pakaian lengkap yang terasa dibuat khusus.
Misalnya, “AI Personality Finder” dari Perfect Corp menggunakan analisis wajah untuk mengukur lima besar sifat kepribadian pengguna (ekstraversi, keterbukaan, dll.) dan kemudian “menawarkan rekomendasi produk yang dipersonalisasi sesuai dengan kepribadian unik pelanggan”. Dengan cara ini, stylist AI tidak hanya mencocokkan ukuran dan warna; mereka bertujuan mencocokkan pakaian dengan siapa Anda sebenarnya.
Bagaimana AI Mempelajari Gaya dan Kepribadian Anda
Stylist AI membangun profil gaya setiap pengguna melalui kuis, inventarisasi lemari pakaian, dan analisis gambar. Banyak layanan memulai dengan survei sederhana: pelanggan mungkin menjawab pertanyaan tentang bentuk tubuh, warna favorit, dan gaya pakaian yang biasa mereka kenakan.
Misalnya, Marks & Spencer mengajak pembeli online untuk mengisi kuis tentang ukuran, bentuk tubuh, dan preferensi gaya mereka. AI kemudian mengkurasi ide pakaian dari katalog retailer—memilih dari puluhan juta kombinasi yang mungkin.
Sistem lain menganalisis foto secara langsung: beberapa alat AI memetakan fitur wajah Anda dan memperkirakan sifat kepribadian dari selfie. (Perfect Corp, misalnya, menggunakan AI-nya untuk memindai wajah, mengidentifikasi sifat seperti ekstraversi atau keterbukaan, lalu mencocokkan sifat tersebut dengan rekomendasi pakaian.)
Dengan menggabungkan input eksplisit (jawaban kuis, foto yang ditandai) dengan petunjuk implisit (riwayat belanja, suka di media sosial, bahkan analisis wajah), AI mendapatkan gambaran kaya tentang gaya pribadi Anda. Hasilnya adalah profil gaya yang disesuaikan, yang digunakan AI untuk memilih dan mengoordinasikan pakaian khusus untuk Anda.
Koordinasi Pakaian Berbasis AI
Setelah stylist AI mengetahui preferensi Anda, ia dapat mengusulkan tampilan lengkap. Sistem AI modern menganalisis pakaian Anda (atau gambar produk) dan menentukan potongan mana yang cocok dipadukan.
Misalnya, fitur Gemini Live dari Google memungkinkan AI “melihat” apa yang Anda kenakan melalui kamera ponsel dan kemudian menyoroti “pilihan terbaik untuk mengoordinasikan pakaian” secara real time. Jika Anda menunjukkan jaket kepada AI, ia dapat menunjuk kemeja atau celana yang cocok di layar, berfungsi seperti asisten cermin pintar.
Demikian pula, Microsoft menunjukkan bagaimana AI generatif dapat melengkapi pakaian Anda: dengan memberi perintah pada AI tentang item yang Anda kenakan (misalnya “Saya memakai celana chino warna taupe”), AI dapat merekomendasikan atasan yang serasi warna dan gaya untuk melengkapi tampilan. Di balik layar, alat ini menggunakan algoritma yang dilatih dengan data mode sehingga “tahu” warna, pola, dan jenis pakaian mana yang biasanya cocok dipadukan.
Dipadukan dengan teknologi virtual try-on (di mana Anda mengunggah selfie atau model 3D), AI bahkan dapat menunjukkan Anda mengenakan pakaian yang disarankan. Misalnya, aplikasi Doppl dari Google mengganti pakaian Anda dengan gaya baru dalam foto dan menganimasikan hasilnya. Ia benar-benar dapat “melihat bagaimana Anda bergerak” dalam pakaian tersebut, memudahkan Anda memutuskan apakah tampilan baru yang berani cocok untuk Anda. Fitur mix-and-match bertenaga AI ini mengubah lemari pakaian Anda (atau katalog retailer) menjadi panduan gaya interaktif.
Teknologi AI dapat secara virtual membuat Anda mengenakan pakaian baru. Misalnya, aplikasi Doppl dari Google (Gemini AI) mengambil foto Anda dan mengganti pakaian dengan outfit berbeda. Bahkan dapat menganimasikan Anda dalam pakaian tersebut, memungkinkan Anda “melihat bagaimana Anda bergerak mengenakannya”.
Google menyebut Doppl sebagai “awal dari asisten styling pribadi yang menggunakan wajah, tubuh, dan selera Anda yang terus berkembang”. Alat seperti ini menunjukkan bagaimana AI mewujudkan ide mode yang disesuaikan: Anda dapat bereksperimen dengan gaya di layar tanpa harus mengganti pakaian secara fisik.
Alat dan Layanan Styling AI Terdepan
Semakin banyak aplikasi dan layanan yang menawarkan bantuan gaya berbasis AI. Retailer besar dan perusahaan teknologi berlomba menyediakan “stylist pribadi” yang didukung AI.
Misalnya, retailer Inggris M&S sudah menerapkan kuis gaya AI di situs webnya, sementara startup perangkat lunak seperti Perfect Corp menjual platform personalisasi AI kepada merek mode. Di sisi teknologi, Google dan Microsoft telah membangun asisten AI dengan kecerdasan mode. Ponsel Pixel Google memiliki fitur Gemini Live yang dapat mengoordinasikan pakaian secara visual, dan aplikasi Doppl Google (dalam versi beta) menampilkan wajah Anda dengan pakaian berbeda. Copilot Microsoft dan chatbot AI lainnya juga dapat menjawab pertanyaan gaya—Anda bisa mendeskripsikan isi lemari dan membiarkan AI menyarankan pakaian untuk seminggu.
Di ranah aplikasi konsumen, banyak startup memungkinkan Anda mengkurasi lemari digital. Misalnya, aplikasi seperti Fits dan Acloset memungkinkan Anda memotret pakaian untuk membangun lemari virtual; AI mereka kemudian merekomendasikan pakaian harian berdasarkan cuaca dan acara.
(Mereka menawarkan fitur seperti virtual try-on realistis untuk melihat tampilan.) StyleDNA adalah aplikasi yang menganalisis selfie untuk menentukan palet warna terbaik Anda, lalu merekomendasikan pakaian yang sesuai. Alta adalah aplikasi stylist AI lain yang belajar dari lemari, anggaran, dan gaya hidup Anda untuk menyarankan tampilan. Meskipun pendekatan aplikasi ini berbeda-beda, mereka memiliki tujuan yang sama yaitu membuat perencanaan pakaian menjadi otomatis dan personal.
Di balik layar, platform e-commerce besar juga mengintegrasikan “pembeli pintar” berbasis AI. McKinsey melaporkan bahwa AI kini dapat “memersonalisasi perjalanan dan penawaran konsumen online” dengan memeriksa profil pelanggan.
Merek mode seperti Swarovski melaporkan bahwa mesin rekomendasi berbasis AI—yang pada dasarnya adalah stylist otomatis—sekarang menyumbang bagian signifikan dari penjualan mereka. Misalnya, Swarovski mencatat bahwa 10% pendapatan online mereka berasal dari rekomendasi berbasis AI (seperti saran “lengkapi pakaian Anda”).
Masa Depan Personalisasi Mode
Seiring kematangan alat styling AI, rekomendasi pakaian akan semakin sesuai dengan kepribadian dan konteks individu. Para analis memprediksi stylist AI personal akan segera menjadi hal yang umum seperti daftar putar digital atau feed berita.
Sudah ada catatan dari McKinsey bahwa perusahaan yang unggul dalam personalisasi dapat melihat pendapatan sekitar 40% lebih tinggi dibanding yang tidak menggunakan personalisasi. Dengan kata lain, AI yang “memahami Anda” dapat memberikan keuntungan bagi pembeli dan retailer.
Ke depan, kita mungkin akan melihat agen AI yang secara proaktif mengkurasi lemari berdasarkan kalender, suasana hati, atau tren media sosial—pada dasarnya bertindak seperti stylist pribadi. Impiannya adalah asisten mode on-demand yang tidak hanya tahu pakaian apa yang cocok dengan tubuh dan selera Anda, tetapi juga bagaimana pilihan tersebut mencerminkan Anda.
>>> Klik untuk mempelajari lebih lanjut tentang:
Singkatnya, koordinator pakaian berbasis AI berkembang dari sekadar inovasi menjadi alat yang berguna. Dengan menggabungkan data pribadi (termasuk wawasan kepribadian) dengan keahlian mode, alat ini bertujuan merekomendasikan tampilan yang terasa benar-benar Anda. Hasilnya adalah cara berpakaian yang lebih personal dan percaya diri—di mana pakaian Anda benar-benar mencerminkan identitas Anda.