Bisakah AI belajar tanpa data?

AI saat ini tidak bisa belajar sepenuhnya tanpa data. Machine Learning dan Deep Learning bergantung pada data untuk mengenali pola, membuat aturan, dan meningkatkan kinerja. Bahkan model canggih, seperti GPT atau sistem Reinforcement Learning, masih membutuhkan data input atau pengalaman lingkungan untuk “belajar” dan membuat prediksi yang akurat. Dengan kata lain, data adalah bahan bakar terpenting bagi AI untuk berkembang, dan tanpa data, AI tidak dapat memahami atau membuat keputusan yang berguna.

Memahami Hubungan AI dengan Data

Apakah Anda bertanya-tanya, "Bisakah AI belajar sendiri tanpa data apapun?" Untuk mendapatkan jawaban yang paling rinci dan masuk akal, mari kita jelajahi topik ini secara mendalam bersama INVIAI.

Prinsip inti: Data adalah elemen fundamental dalam semua model AI pembelajaran mesin modern. AI tidak dapat "membangun" pengetahuan sendiri tanpa data input.

Misalnya, dalam supervised learning, AI belajar dari dataset besar yang telah diberi label oleh manusia (gambar, teks, audio, dll.) untuk mengenali pola.

Bahkan dalam unsupervised learning, AI tetap membutuhkan data mentah yang belum diberi label untuk menemukan struktur atau pola tersembunyi dalam data tersebut secara mandiri.

Oleh karena itu, apapun metodenya, AI harus "diberi makan" dengan data—baik data berlabel, data berlabel sendiri (self-supervised), atau data dari lingkungan dunia nyata. Tanpa data input apapun, sistem tidak dapat mempelajari hal baru.

Metode Pembelajaran AI yang Umum

Saat ini, model AI terutama belajar melalui pendekatan berikut:

Supervised Learning

AI belajar dari dataset besar yang berlabel. Misalnya, untuk mengenali kucing dalam gambar, dibutuhkan ribuan foto yang diberi label "kucing" atau "bukan kucing" untuk pelatihan. Metode ini sangat efektif tetapi memerlukan usaha pelabelan yang besar.

Unsupervised Learning

AI diberikan data mentah tanpa label dan mencari pola atau klaster di dalamnya. Misalnya, algoritma clustering mengelompokkan dataset dengan karakteristik serupa. Metode ini memungkinkan AI "belajar sendiri" dari data dan menemukan pola tanpa bimbingan manusia.

Self-Supervised Learning

Varian yang digunakan untuk jaringan saraf besar dan LLM, di mana model menghasilkan label untuk data sendiri (misalnya, memprediksi kata berikutnya dalam kalimat atau merekonstruksi bagian yang hilang) lalu belajar dari label tersebut. Pendekatan ini memungkinkan AI memanfaatkan dataset teks atau gambar besar tanpa pelabelan manusia.

Reinforcement Learning (RL)

Alih-alih data statis, AI (disebut agen) berinteraksi dengan lingkungan dan belajar berdasarkan sinyal hadiah. AI mengambil tindakan, mengamati hasil (misalnya, hadiah atau penalti), dan menyesuaikan strategi untuk meningkatkan kinerja.

Reinforcement learning adalah mengajarkan agen perangkat lunak bagaimana berperilaku dalam suatu lingkungan dengan memberitahukan hasil dari tindakannya.

— Wikipedia
Contoh dunia nyata: Alih-alih diajari manusia bermain catur, AlphaZero dari DeepMind memainkan jutaan pertandingan melawan dirinya sendiri, menemukan strategi baru melalui sinyal kemenangan tanpa bergantung pada dataset ahli yang sudah disediakan.

Federated Learning

Untuk data sensitif, seperti gambar medis pribadi, Federated Learning memungkinkan banyak perangkat (atau organisasi) melatih model bersama tanpa berbagi data mentah.

  • Model global dikirim ke setiap perangkat
  • Pelatihan hanya pada data lokal
  • Hanya pembaruan model yang dibagikan kembali
  • Data mentah tidak pernah keluar dari perangkat

Zero-Shot Learning

Kemampuan AI untuk menyimpulkan konsep baru tanpa contoh spesifik, mengandalkan pengetahuan luas yang sudah diperoleh sebelumnya.

  • Mengenali konsep yang belum pernah dilihat
  • Memanfaatkan basis pengetahuan sebelumnya
  • Telah dilatih pada dataset besar
  • Memungkinkan penalaran tentang ide baru

Model AI dilatih untuk mengenali atau mengklasifikasikan objek/konsep yang belum pernah dilihat contohnya sebelumnya.

— IBM, mendefinisikan Zero-Shot Learning
Klarifikasi penting: Meskipun terlihat seperti AI bisa "belajar tanpa data," kenyataannya LLM masih bergantung pada dataset awal yang besar untuk membangun kemampuan bahasa dasar.

Kesimpulannya: Semua metode ini menunjukkan bahwa tidak ada cara ajaib bagi AI untuk belajar tanpa data—dalam bentuk apapun. AI mungkin mengurangi ketergantungan pada data berlabel manusia atau belajar dari pengalaman, tapi tidak bisa belajar dari ketiadaan.

Metode Pembelajaran AI Populer
Metode Pembelajaran AI Populer

Tren Lanjutan: Belajar dari "Pengalaman" daripada Data Statis

Para peneliti kini mengeksplorasi cara agar AI lebih sedikit bergantung pada data yang disediakan manusia. Misalnya, DeepMind baru-baru ini mengusulkan model "streams" di era "AI berbasis pengalaman," di mana AI belajar terutama dari interaksinya sendiri dengan dunia daripada masalah dan pertanyaan yang dirancang manusia.

Kita dapat mencapainya dengan membiarkan agen terus belajar dari pengalamannya sendiri—yaitu, data yang dihasilkan oleh agen itu sendiri saat berinteraksi dengan lingkungan… Pengalaman akan menjadi sarana utama peningkatan, melampaui skala data yang disediakan manusia saat ini.

— Penelitian DeepMind, dikutip oleh VentureBeat

Dengan kata lain, di masa depan, AI sendiri akan menghasilkan datanya melalui eksperimen, pengamatan, dan penyesuaian tindakan—mirip dengan cara manusia belajar dari pengalaman dunia nyata.

Contoh terobosan: Model Absolute Zero Reasoner (AZR) dilatih sepenuhnya melalui self-play, tanpa memerlukan input dari manusia. Model ini menghasilkan masalah sendiri (misalnya, potongan kode atau soal matematika), menyelesaikannya, dan menggunakan hasilnya sebagai sinyal hadiah untuk belajar.
AI Tradisional

Data dari Manusia

  • Memerlukan dataset berlabel
  • Bergantung pada keahlian manusia
  • Terbatas oleh contoh yang tersedia
  • Pendekatan pembelajaran statis
AI Berbasis Pengalaman

Data yang Dihasilkan Sendiri

  • Menciptakan tantangan sendiri
  • Belajar dari umpan balik lingkungan
  • Peningkatan berkelanjutan
  • Pendekatan pembelajaran dinamis

Menariknya, meskipun tidak menggunakan data pelatihan eksternal, AZR mencapai performa terbaik dalam tugas matematika dan pemrograman, bahkan melampaui model yang dilatih dengan puluhan ribu contoh berlabel. Ini menunjukkan bahwa AI dapat menghasilkan "dataset" sendiri dengan terus mengajukan dan menyelesaikan tantangan.

Sistem Pembelajaran Otonom

Selain AZR, banyak studi lain mengeksplorasi AI yang belajar secara otonom. Sistem agen cerdas dapat berinteraksi dengan perangkat lunak dan dunia virtual untuk mengumpulkan data pengalaman.

  • Interaksi dengan alat dan situs web
  • Belajar dari permainan simulasi
  • Menetapkan tujuan dan hadiah sendiri
  • Mengembangkan kebiasaan otonom
Wawasan penelitian: AI dapat dirancang untuk menetapkan tujuan dan hadiah sendiri, mirip dengan bagaimana manusia mengembangkan kebiasaan. Meskipun masih dalam tahap penelitian, ide-ide ini memperkuat poin: tidak ada AI yang benar-benar bisa belajar tanpa data—melainkan, "data" berasal dari pengalaman AI sendiri.
Tren terkini - belajar dari
Tren terkini - belajar dari "pengalaman" daripada data statis

Poin Penting

Kesimpulan utama: AI saat ini masih membutuhkan data (dalam satu bentuk atau lainnya) untuk belajar. Tidak ada yang namanya "AI tanpa data" yang sesungguhnya.

Sebaliknya, AI dapat belajar lebih sedikit dari data yang disediakan manusia dengan cara:

  • Menggunakan data tanpa label (unsupervised learning)
  • Belajar dari umpan balik lingkungan (reinforcement learning)
  • Menciptakan tantangan sendiri (misalnya, model AZR)

Banyak ahli percaya bahwa di masa depan, AI akan semakin banyak belajar melalui pengalaman yang dikumpulkannya sendiri, menjadikan pengalaman sebagai "data" utama yang membantunya berkembang.

Kebenaran akhir: AI tidak bisa belajar dari ketiadaan; sumber "data" bisa lebih canggih (misalnya, sinyal lingkungan, hadiah), tapi selalu membutuhkan bentuk input agar mesin bisa belajar dan berkembang.
Referensi Eksternal
Artikel ini disusun dengan merujuk pada sumber eksternal berikut:
96 artikel
Rosie Ha adalah penulis di Inviai, yang khusus membagikan pengetahuan dan solusi tentang kecerdasan buatan. Dengan pengalaman dalam penelitian dan penerapan AI di berbagai bidang seperti bisnis, pembuatan konten, dan otomatisasi, Rosie Ha menghadirkan artikel yang mudah dipahami, praktis, dan inspiratif. Misi Rosie Ha adalah membantu semua orang memanfaatkan AI secara efektif untuk meningkatkan produktivitas dan memperluas kemampuan kreativitas.
Cari