Dengan cara menulis posting blog menggunakan AI ini, Anda akan dengan mudah mencapai efisiensi tinggi dalam membuat konten untuk blog Anda. Apakah Anda ingin mencoba?...
Menggunakan alat AI seperti ChatGPT dan Claude dapat mempercepat alur kerja blogging Anda. Asisten AI dapat memberikan ide, mempercepat pembuatan draf, dan mengoptimalkan konten, sehingga Anda dapat menghasilkan lebih banyak posting berkualitas dalam waktu lebih singkat.
Misalnya, laporan HubSpot 2023 menemukan bahwa bisnis yang menerbitkan lebih dari 16 posting blog per bulan menghasilkan lalu lintas sekitar 3,5 kali lebih banyak dibandingkan yang jarang memposting.
Alat seperti GPT-4 (mesin di balik ChatGPT) sudah banyak digunakan dalam pemasaran konten – sebuah survei menunjukkan ChatGPT digunakan oleh 59% pemasar B2B – sehingga integrasi AI menjadi sangat penting. Grafik di bawah ini menggambarkan betapa populernya model AI (seperti GPT-4 dan Mistral) dalam penulisan konten.
Dengan mengikuti proses yang jelas dan menggabungkan keunggulan AI dengan keahlian Anda sendiri, Anda dapat menulis posting blog yang menarik secara efisien sambil mempertahankan orisinalitas dan kualitas SEO.
Model penulisan AI populer (misalnya GPT-4 dan lainnya) kini banyak digunakan oleh para pembuat konten.
Langkah-langkah menulis posting blog dengan AI
- Pilih alat AI yang tepat
Pilih platform penulisan AI yang sesuai dengan tujuan dan gaya Anda. Misalnya, jika Anda membutuhkan artikel profesional panjang, alat seperti Jasper atau asisten berbasis GPT-4 sangat baik untuk membuat posting yang koheren dan detail.
Jika Anda ingin pembaruan cepat yang ramah media sosial atau daftar singkat, alat sederhana seperti Copy.ai dapat menghasilkan konten pendek dengan cepat. Banyak platform menawarkan uji coba gratis, jadi coba beberapa.
Cari yang memiliki fitur yang Anda butuhkan – misalnya, beberapa (seperti ContentPen) menawarkan optimasi SEO bawaan dan penyesuaian nada. Sesuaikan alat dengan tujuan Anda: lebih banyak lalu lintas, branding yang kuat, konten multibahasa, dan lain-lain. Menguji dan memilih yang paling cocok akan menghemat waktu di kemudian hari.
- Riset dan persiapkan konten Anda
Sebelum menghasilkan teks, tentukan audiens, topik, dan strategi SEO Anda. Gunakan alat riset kata kunci untuk menemukan frasa target dan istilah terkait, serta buat kerangka poin utama atau bagian yang ingin Anda masukkan dalam posting.
Misalnya, identifikasi masalah yang dihadapi pembaca, tujuan posting Anda (memberi informasi, meyakinkan, dll.), dan struktur logis (pendahuluan, judul, kesimpulan).
Mengumpulkan informasi ini memastikan draf AI relevan dan fokus. (Dengan kata lain, gunakan AI untuk menghasilkan ide, tetapi lakukan riset sendiri untuk memastikan akurasi dan kedalaman.) Memberikan arahan yang jelas kepada AI pada tahap ini sangat penting.
Antarmuka penulisan AI sering memungkinkan Anda menentukan kata kunci dan topik. Dalam contoh di atas, editor ContentPen memiliki kolom untuk “Kata kunci utama” dan topik blog – yang mengarahkan AI untuk memasukkan istilah penting tersebut. Ini membantu memfokuskan AI pada istilah SEO dan subjek yang Anda pilih.
- Buat perintah AI yang jelas dan rinci
Kualitas output sangat bergantung pada perintah Anda. Jangan hanya mengatakan “tulis tentang X” – berikan instruksi spesifik kepada AI. Sertakan audiens target, nada yang diinginkan (profesional, ramah, antusias, dll.), dan poin-poin utama yang harus dibahas.
Misalnya, daripada “tulis posting blog tentang keamanan cloud,” Anda bisa memberi perintah:
“Tulis posting blog sepanjang 1000 kata untuk pemilik usaha kecil yang menjelaskan bagaimana layanan keamanan cloud kami melindungi data. Sertakan pendahuluan, perbandingan ancaman umum, contoh nyata, dan akhiri dengan ajakan bertindak yang jelas.”
Ketelitian membantu AI menghasilkan konten relevan yang sesuai kebutuhan pembaca Anda. Perintah rinci menghemat waktu pengeditan karena draf sudah mencerminkan tujuan Anda.
- Hasilkan draf dengan AI
Jalankan perintah Anda melalui alat AI untuk mendapatkan draf pertama. AI modern (seperti GPT-4, Claude, dll.) dapat menghasilkan teks panjang yang terstruktur dengan judul, daftar poin, dan sebagainya.
Anda bisa menghasilkan seluruh posting sekaligus atau per bagian (misalnya, perintah untuk pendahuluan, lalu untuk setiap bagian H2).
Bagaimanapun caranya, anggap draf AI sebagai titik awal. Ini membantu Anda mengatasi kebuntuan menulis dan cepat mendapatkan konten di halaman, tetapi tidak akan (dan tidak seharusnya) menggantikan kontribusi Anda sendiri.
- Tinjau dan tambahkan keahlian Anda sendiri
Sunting dengan cermat draf AI dengan menambahkan wawasan, fakta, dan gaya Anda. Teks yang dihasilkan AI bisa koheren tapi umum, dan mungkin “mengarang” fakta atau sangat mirip dengan konten umum.
Periksa keakuratan klaim dan tambahkan riset terbaru jika perlu. Sertakan elemen unik seperti studi kasus, data, atau cerita Anda sendiri – pembaca lebih percaya konten dengan contoh nyata.
Sesuaikan nada agar sesuai dengan suara merek Anda (jika AI terdengar terlalu kaku, buat lebih santai atau hidup).
Pastikan konten benar-benar memberikan nilai dan bukan hanya pengulangan yang membosankan. Seperti yang dikatakan seorang ahli AI, selalu Anda yang memegang kendali: gunakan AI sebagai kolaborator, bukan penulis bayangan.
- Poles dengan alat AI
Setelah suntingan manual Anda, Anda bisa menggunakan AI lagi untuk sentuhan akhir. Misalnya, minta AI menyarankan beberapa opsi judul dan deskripsi meta, atau menulis ulang pendahuluan agar lebih menarik.
Anda bisa meminta AI memperbaiki kalimat panjang, memperhalus transisi, atau menyesuaikan gaya bahasa – pada dasarnya berperan sebagai editor tata bahasa/gaya tingkat lanjut. Ini dapat meningkatkan kejelasan dan daya tarik.
Misalnya, Anda bisa menempelkan draf hampir final ke ChatGPT dan memberi perintah: “Buat pendahuluan ini lebih menarik dan ringkas, lalu sarankan judul yang menonjolkan manfaat.” Hasilnya lebih profesional, yang membangun kepercayaan pembaca.
- Optimalkan untuk SEO
Perlakukan SEO seperti pada posting blog biasa. Gunakan kata kunci target secara alami dalam judul dan paragraf. AI juga dapat membantu menyarankan kata kunci long-tail terkait.
Misalnya, kata kunci “alat produktivitas AI” mungkin membuat AI juga menggunakan frasa seperti “alat AI terjangkau untuk usaha kecil” atau “meningkatkan produktivitas dengan otomatisasi AI,” yang disisipkan secara kontekstual. Buat deskripsi meta dan teks alternatif yang menarik: banyak alat AI bahkan dapat menulis keterangan gambar dan tag alt (meningkatkan aksesibilitas dan pencarian). Selain itu, bangun tautan internal ke posting relevan lainnya; beberapa platform AI akan menyarankan artikel terkait untuk ditautkan.
Ingat sikap Google: kualitas adalah yang utama, bukan bagaimana konten dibuat. Google secara eksplisit menyatakan konten yang dibuat AI tidak dilarang selama berguna dan tidak spam.
Dalam praktiknya, ini berarti posting yang dibantu AI harus memenuhi pedoman “konten yang membantu” Google. Pastikan bacaan alami dan memenuhi kebutuhan pengguna. (Misalnya, Google memperingatkan bahwa konten yang dibuat hanya oleh AI tanpa sudut pandang unik bisa dianggap berkualitas rendah.) Gunakan alat SEO – seperti asisten penulisan Wix atau Semrush – untuk memeriksa keterbacaan, penggunaan kata kunci, dan orisinalitas.
Singkatnya, buat draf akhir terdengar seperti ditulis oleh manusia terampil – itulah yang dihargai pembaca dan mesin pencari.
>>> Ini mungkin berguna untuk Anda:
Praktik terbaik dan tips
- Berikan konteks kepada AI. Berikan detail relevan sebanyak mungkin dalam perintah Anda – audiens, nada, jumlah kata, tujuan, dll. Semakin banyak konteks yang Anda berikan, semakin baik hasilnya.
Misalnya: “Tulis blog untuk pengusaha yang menjelaskan cara membangun daftar email, dengan nada yang ramah dan memotivasi.”
- Gunakan AI untuk struktur, bukan hanya konten. AI sangat baik dalam menghasilkan ide dan membuat kerangka. Minta AI menganalisis artikel peringkat teratas tentang topik Anda, menemukan celah, atau membuat kerangka lengkap untuk Anda.
Kerangka yang kuat memandu penulisan dan memastikan Anda membahas apa yang diinginkan pembaca.
- Tambahkan cerita dan data nyata. Manusia mempercayai contoh konkret. Setelah AI membuat saran umum, perkaya dengan studi kasus, statistik, atau anekdot nyata.
Ini membuat posting Anda orisinal dan kredibel.
- Manfaatkan konten secara cerdas. Setelah blog selesai, gunakan AI untuk mengubahnya menjadi berbagai format – posting media sosial, konten email, atau video – menghemat waktu dalam menggunakan kembali karya Anda.
Misalnya: “Tolong ubah posting blog ini menjadi tiga pembaruan LinkedIn.”
- Gabungkan alat untuk hasil lebih baik. Jangan hanya mengandalkan AI. Gunakan pemeriksa tata bahasa/ejaan (misalnya Grammarly), detektor plagiarisme, dan alat analitik secara bersamaan.
Ini menambah lapisan kontrol kualitas. Misalnya, setelah draf akhir, lakukan pemeriksaan plagiarisme untuk memastikan orisinalitas, dan gunakan plugin SEO untuk menyempurnakan penggunaan kata kunci dan tag meta.
- Seimbangkan peran manusia dan AI. Pandang AI sebagai asisten Anda. OpenAI menyarankan: “Anda adalah mesin kreatif; AI adalah kolaborator.” Selalu pertahankan suara Anda dalam konten.
Misalnya, jangan biarkan AI menulis ulang karya Anda tanpa izin – melainkan minta AI menyarankan perbaikan. Memastikan Anda memimpin proses menjaga keaslian.
Etika dan keaslian
Saat menggunakan AI, jaga transparansi dan etika. Selalu tinjau dan periksa fakta hasil AI. AI bisa mengarang informasi palsu atau tanpa sengaja meniru pesaing, jadi verifikasi setiap klaim.
Periksa plagiarisme – AI mungkin tanpa sadar menyalin konten yang sudah ada – dan tulis ulang apa pun yang terlalu mirip sumber asli. Pertahankan nada dan sudut pandang pribadi Anda; pembaca harus merasakan bahwa ini benar-benar tulisan Anda, bukan teks mesin generik. Singkatnya, anggap teks yang dibuat AI sebagai draf, bukan salinan final.
Terakhir, ikuti pedoman platform. Kebijakan Google jelas: AI tidak dilarang, tetapi menggunakan AI hanya untuk memanipulasi peringkat pencarian dianggap spam.
Algoritma Google menghargai konten yang membantu dan orisinal, baik ditulis manusia maupun dengan bantuan AI. Jadi fokuslah pada pemecahan masalah pembaca dan penyampaian wawasan unik.
Ungkapkan penggunaan AI jika perlu (misalnya, mencantumkan di bio penulis bahwa AI membantu dalam pembuatan draf) untuk membangun kepercayaan.
Menulis dengan AI adalah strategi yang kuat jika dilakukan dengan bijak. Dengan memilih alat yang tepat, memberikan instruksi jelas, dan mengedit hasil dengan teliti, Anda dapat memanfaatkan AI untuk mempercepat penulisan tanpa mengorbankan kualitas.
Hasil akhirnya adalah posting blog yang ramah SEO, riset mendalam, dan menarik audiens – dengan Anda tetap menjadi pengendali kreatif utama.